Pendahuluan
4 Cara Mencegah Penyakit HIV dan AIDS – HIV AIDS sudah lama dikenali sebagai penyakit mematikan yang dapat menular. Tetapi sebetulnya, pengidap HIV AIDS tak perlu dijauhi. Support dari keluarga dan beberapa orang paling dekat malah benar-benar diperlukan oleh pengidap supaya bisa jalani setiap harinya secara baik. Hal terbaik yang dapat dilaksanakan ialah mencegah penyebarannya.
4 Cara Mencegah HIV AIDS
1. Lakukan Jalinan Seksual yang Aman
Harus dipahami jika salah satunya hal khusus yang bisa jadi langkah penyebaran HIV AIDS ialah hubungan seks. Oleh karenanya, kamu perlu lakukan jalinan intim yang aman. Tujuannya, dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan memakai kondom. Supaya lebih cepat dan mudah, kamu dapat beli kondom atau alat kontrasepsi yang lain yang kamu perlukan melalui program Halodoc, lho.
2. Jauhi Beberapa obat Terlarang
Selainnya lewat hubungan seks, HIV AIDS dapat menular lewat pemakaian jarum suntik yang tidak steril, lho. Karena, virus HIV bisa menular lewat darah, hingga pemakaian jarum suntik secara berganti-gantian bisa mempertingkat resiko seorang untuk diserang penyakit ini.
Baca Juga : Ini Dia Penemuan Obat HIV Di Jerman
3. Bahas dengan Dokter
Bila didiagnosa HIV AIDS, bahaslah selanjutnya dengan dokter berkaitan penyembuhan dan upaya-upaya mencegah penyebaran yang dapat dilaksanakan. Ini juga dianjurkan untuk ibu hamil. Bila ibu hamil didiagnosa HIV, seharusnya bahas ke dokter kandungan berkenaan pengatasan seterusnya dan rencana sistem persalinan, untuk mencegah virus menular ke janin. Supaya lebih gampang, pakai saja program Halodoc untuk menanyakan pada dokter melalui chat atau buat janji dengan dokter di dalam rumah sakit.
4. Jujur dengan Pasangan
Beritahu pasangan bila kamu positif menderita HIV AIDS, supaya pasangan kamu dapat jalani test HIV. Makin cepat teridentifikasi, karena itu makin awal pengatasan bisa dilaksanakan dan perubahan dan penyebarannya bisa diperhitungkan.
Kenali dengan Baik Langkah Penyebaran HIV AIDS
Berbicara masalah langkah mencegah HIV AIDS, kamu perlu mengetahui benar bagaimanakah cara penyebaran penyakit ini. Penyebaran virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang disebut pemicu AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) terjadi bila darah, sperma, atau cairan Miss V pengidap masuk ke badan seorang. Beragam langkah yang memungkinkannya hal tersebut terjadi ialah:
- Hubungan seks. Melakukan hubungan intim, baik lewat Miss V atau anus dengan pengidap HIV AIDS menjadi langkah virus HIV menebar. Walau jarang terjadi, HIV AIDS bisa juga menular lewat seks oral, lho. Tetapi, penyebaran melalui seks oral umumnya cuman akan terjadi bila ada cedera terbuka dalam mulut pengidap, misalkan gusi berdarah atau sariawan.
- Transfusi darah. Salah satunya langkah penyebaran HIV yang lain ialah lewat darah . Maka, bila kamu terima donor darah dari pengidap HIV, bisa ditegaskan kamu akan terjangkit HIV AIDS.
- Share jarum suntik. Memakai jarum suntik yang serupa dengan pengidap HIV AIDS bisa juga membuat kamu terjangkit HIV. Langkah penyebaran ini dapat terjadi bila kamu memakai obat-obatan terlarang lewat jarum suntik atau jarum untuk pembikinan tato yang tidak steril.
- Kehamilan. Ibu hamil yang menderita HIV AIDS beresiko menyebarkan virus itu ke janin yang dikandungnya. Virus ini bisa menular di proses melahirkan atau lewat ASI saat proses menyusui.
Pencegahan HIV AIDS
Hingga saat ini, tidak ada vaksin yang bisa menahan infeksi HIV. Meski begitu, infeksi bisa dihindari dengan langkah-langkah berikut ini:
- Pakai kondom yang baru setiap terjalin seks, baik seks lewat vagina atau lewat dubur. Jika pilih kondom dengan pelumas, yakinkan pelumas yang memiliki bahan dasar air. Jauhi kondom dengan pelumas yang memiliki bahan dasar minyak, karena bisa membuat kondom bocor. Untuk seks oral, pakai kondom yang tidak berpelumas.
- Jauhi terkait seks dengan lebih satu pasangan.
- Beritahu pasangan jika Anda positif HIV, supaya pasangan Anda jalani test HIV AIDS.
- Bahas kembali dengan dokter jika Anda didiagnosa positif HIV atau AIDS pada saat kehamilan, berkenaan penanganan seterusnya dan rencana persalinan, untuk menahan penyebaran dari ibu ke janin.
- Untuk pria, dianjurkan bersunat untuk kurangi resiko infeksi HIV AIDS.
Bila Anda mempunyai resiko tinggi untuk terkena HIV AIDS, tetapi terverifikasi negatif, karena itu dokter kemungkinan memberinya obat pre-exposure prophylaxis (PeRP). Obat gabungan emtricitabine-tenofovir kemungkinan diberi oleh dokter. Tetapi harus diingat penangkalan khusus, sama seperti yang sudah disebut sebelumnya harus masih tetap dilaksanakan.
Selekasnya ke dokter jika menyangka barusan terkena virus HIV AIDS, misalkan karena terkait seks dengan pasien HIV. Dokter bisa memberi resep obat post-exposure prophylaxis (PEP), untuk dimakan sepanjang 28 hari. Obat PEP ialah gabungan 3 obat antiretroviral, yang bisa menahan perubahan infeksi HIV AIDS. Meski begitu, therapy dengan PEP harus diawali optimal tiga hari sesudah infeksi virus terjadi.
Penutup
Itu beragam cara mencegah HIV AIDS yang penting kamu kenali. Harus diingat jika bersinggungan kulit seperti berjabatan tangan atau berangkulan dengan pengidap HIV tidak membuat kamu terjangkit virus HIV. Bahkan juga, terserang butiran ludah dari pengidap HIV AIDS juga tidak membuat kamu terjangkit, terkecuali bila pengidap alami sariawan, gusi berdarah, atau cedera terbuka yang lain dalam mulut . Maka, tak perlu menjauhi dari atua mengucilkan pengidap HIV AIDS, ya.